WAHANANEWS.CO, Jakarta - Keluarga mendiang diplomat ahli muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, kembali menyampaikan dugaan adanya rangkaian teror yang mereka alami pasca-kepergian almarhum.
Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menyebutkan kliennya mengalami sedikitnya tiga kali teror.
Baca Juga:
Kematian Diplomat Arya Daru: Kompolnas Cek Kunci, CCTV, hingga Kesaksian Tetangga
Bentuk teror tersebut bermacam-macam, mulai dari kiriman amplop berisi simbol misterius, makam yang dirusak, hingga penemuan bunga mawar yang disusun dalam pola tertentu.
“Itu ya teror, artinya membuat rasa takut,” ujar Nicholay.
Nicholay menuturkan, teror pertama terjadi pada 9 Juli 2025 sekitar pukul 21.00 WIB, sehari setelah Arya Daru dimakamkan.
Baca Juga:
Kemlu Pastikan WNI Aman dari Konflik Israel-Iran
Saat itu, keluarga menerima sebuah amplop berwarna cokelat yang berisi tiga simbol dari styrofoam.
“Setelah tahlilan mendapatkan amplop berisi styrofoam bunga kamboja, hati, dan bintang. Itu teror pertama,” ungkapnya.
Peristiwa kedua terjadi 27 Juli 2025, ketika pihak keluarga mendapati makam Arya Daru dirusak oleh orang tak dikenal.