WahanaNews.co | Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA) bersama para perwakilan Menteri Urusan Perempuan dan Perdagangan negara-negara Kawasan Asia-Pasifik kembali menegaskan komitmen teguhnya dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan melalui perdagangan.
Hal itu disampaikan dalam Joint Meeting of APEC Ministers Responsible for Women and Ministers Responsible for Trade di Arequipa, Peru.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
Selain itu, para Menteri Urusan Perempuan dan Perdagangan di Kawasan Asia-Pasifik juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan terkait posisi negara dan komitmen mereka terhadap isu perempuan dalam perdagangan.
Dalam pernyataannya, Plt. Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Indra Gunawan, menguraikan berbagai strategi dan inisiatif yang telah dilakukan Indonesia untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kewirausahaan.
Melalui pendekatan kolaborasi penta-helix, Indonesia melibatkan kementerian terkait, masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, dan media untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung lebih banyak partisipasi perempuan dalam pasar perdagangan global dan rantai pasok.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Penyekapan Anak di Jakarta
Sebagai implementasi dari Peraturan Presiden tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, Indonesia telah memperkuat pengakuan terhadap usaha milik perempuan dengan menetapkan definisi khusus untuk usaha tersebut.
“Kebijakan ini bertujuan menegaskan kontribusi besar perempuan dalam ekonomi nasional melalui kewirausahaan, serta memungkinkan mereka mengelola dan memimpin bisnis mereka secara efektif,” kata indra.
Pertemuan yang juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Indonesia, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, menegaskan bahwa meningkatkan inklusi perempuan melalui pengarusutamaan gender memainkan peran integral dalam pengambilan keputusan dan kebijakan di Indonesia.