Farhan menjelaskan, renovasi tersebut
dilaksanakan terhadap rumah sakit yang berada di zona tertinggi penyebaran Covid-19, seperti Bandung Raya dan Jabodetabek.
Ia menilai, sudah
sewajarnya ada alokasi anggaran dalam proporsi besar ke zona merah, karena
dengan kepadatan penduduk yang tinggi risiko penularan pun lebih besar.
Baca Juga:
Penyelidikan Korupsi GRECO Uni Eropa ke Prabowo Dibantah Ketua TKN
"Dalam kerangka kerja dan fungsi
pertahanan dan ketahanan bangsa, maka kemampuan kita menghadapi pandemik harus
kuat dari hulu sampai hilir," imbuhnya.
DPR RI juga meminta Kemenhan
transparan dengan pengolaan anggaran untuk keterbukaan kepada publik.
"Oleh karena itu, Kemenhan berbagi informasi dan memberikan laporan yang lengkap, sehingga bisa jadi bahan kami melakukan verifikasi di dapil
masing-masing, mengenai peran Kemenhan dalam penanganan pandemik Covid-19 di seluruh Indonesia," jelasnya.
Baca Juga:
Di Tengah Hujan Kritik, Mentan Amran Sulaiman Pamer Panen Jagung di Food Estate
Farhan juga meminta Kemenhan terbuka
terkait langkah keikutsertaannya menangani pandemi pada program vaksinasi.
"Skema vaksinasi berbeda dengan
skema penyiapan faskes (termasuk RS) dalam lingkungan Kemenhan, maka selain
melaporkan penggunaan refocusing anggaran,
Kemenhan juga perlu memaparkan rencana dukungan kepada skema vaksinasi Covid-19, karena ini kerja besar bangsa Indonesia," ungkapnya.
Seperti diketahui, Kementerian dan
lembaga (K/L) melakukan realokasi dan refocusing
anggaran untuk penanganan Covid-19.