Dia mengatakan, dari transformasi digital yang dilaksanakan secara kolaboratif itu, ada beberapa dampak yang dirasakan.
Di antaranya adalah 1,6 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar.
Baca Juga:
Pantas Anggota DPR Ngamuk ke Nadiem, Ternyata 17 Sekolah di NTT Mangkrak 2 Tahun
Platform ini membuka akses pada pengembangan diri sendiri yang lebih mandiri dan sesuai kondisi.
Kemudian, terbentuk lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri, lebih dari 92 ribu konten pembelajaran diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya, serta terfasilitasinya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka.
Kemudian, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
Baca Juga:
Meledak-ledak Saat Semprot Mendikbud Nadiem, Inilah Profil Anggota DPR Anita Jacoba
“Selain itu, lebih dari Rp 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel,” jelasnya.
Pengelolaan yang transparan dan akuntabel itu melalui dukungan platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS.
Chabibie mengatakan, anggaran untuk operasional, termasuk gaji, 400 orang tim bayangan tersebut resmi dari Kemendikburistek.