Dia mengatakan, dari transformasi digital yang dilaksanakan secara kolaboratif itu, ada beberapa dampak yang dirasakan.
Di antaranya adalah 1,6 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar.
Baca Juga:
Dari Laptop hingga Birokrasi Kacau, Jimly Kritik Keras Gaya Kepemimpinan Nadiem
Platform ini membuka akses pada pengembangan diri sendiri yang lebih mandiri dan sesuai kondisi.
Kemudian, terbentuk lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri, lebih dari 92 ribu konten pembelajaran diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya, serta terfasilitasinya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka.
Kemudian, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
Baca Juga:
Kronologi Lengkap Kasus Chromebook: Nadiem dan Pejabat Kemendikbud Diduga Bermufakat Pilih Vendor
“Selain itu, lebih dari Rp 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel,” jelasnya.
Pengelolaan yang transparan dan akuntabel itu melalui dukungan platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS.
Chabibie mengatakan, anggaran untuk operasional, termasuk gaji, 400 orang tim bayangan tersebut resmi dari Kemendikburistek.