"Selamat datang Romo…,” ucap Fikar saat rombongan Rm Aloys tiba di lantai 6.
Sambutan hangat penuh persahabatan mewarnai kehadiran Romo Aloys. Orang nomor satu di PP Pemuda Muhammadiyah itu, langsung memersilahkan rombongan KWI untuk santap siang.
Baca Juga:
Pemuda Lintas Agama Sulut Dukung Komisi HAK Keuskupan Manado
"Ini hidangan khas Makassar yang memang kami sediakan bagi romo dan rekan-rekan," kata Dzulfikar.
Dalam sambutannya, Dzulfikar pun memastikan silaturahmi aktivis lintas iman terutama para pemuda di Indonesia jadi prioritas utama. Sebab, Indonesia terdiri dari berbagai agama dan sudah terjalin kerukuran sampai saat ini.
"Sebagai aktivis lintas iman tugas kita mendeliver pesan perdamaian sampai ke grassroot (masyarakat), kabar-kabar tentang perdamaian itu begitu penting, tidak ada kemajuan tanpa perdamaian kita berharap dengan orang tua-orang tua kita ada di KWI, Muhammadiyah, NU dan lain-lain berikan support," kata Dzulfikar.
Baca Juga:
Dukung Deklarasi Jakarta-Vatikan, KWI Anugerahi ‘Sehati Seperjalanan’ Pemuda Lintas Agama
Dzulfikar menerangkan, persaudaraan hakiki sesama anak bangsa merupakan kekuatan membangun NKRI.
"Sehingga, apa yang terbingkai dalam pertemuan ini semoga bisa diikuti hingga akar rumput. Tak ada kemajuan tanpa perdamaian," kata dia.
Pertemuan berkembang menjadi dialog yang humanis dan berbalut dengan humor tanpa merendahkan bisa menjadi modal membangun bangsa.