Piagam Jakarta-Vatikan yang disaksikan melalui pembubuhan tanda tangan oleh Paus Fransiskus, demikian ditegaskan Addin, merupakan bagian dari komitmen pemuda lintas agama yang sudah disepakati. Organisasi pemuda lintas agama wajib untuk menerjemahkan.
“Itu janji suci dan PR kita semua. Hubungan ini tidak sebatas lintas agama tapi dalam hal yang lebih luas lagi. Siapapun yang memimpin organisasi pemuda lintas agama nantinya harus menghormati dan menjalankan isi dari Deklarasi Piagam Jakarta - Vatikan," katanya.
Baca Juga:
Presiden Tegaskan Integritas Pemerintahan di Tengah Semangat Natal 2024
Menanggapi seluruh kunjungan gerudukan yang disusun oleh Asat Gusma, Rm Aloys merasa sangat bahagia. Ini merupakan awal yang sangat bagus dari perjalanan Komisi HAK. Silaturahmi ini merupakan perjalanan puncak kebahagiaan, persaudaraan, dan persahabatan.
“Saya seperti pulang ke rumah. Rahmatan il ilamin. Saya menikmati perjumpaan dengan Gus Fikar, Gus Addin, Mas Sahat, dan Bli Gede. Semangat keberagaman, penghayatan iman yang dibalut dengan humor yang saling menghargai bukan merendahkan. NKRI harus tetap bersatu dan bangsa ini harus berbangga kepada para ketum-ketum tersebut," ucap Rm Aloys yang piawai meniup saxophone ini.
Rm Budhenk, panggilan akrab Rm Aloys ini, mengakui bahwa keinginan untuk bersilaturahmi muncul saat hadir dalam perayaan Buka Tahun Bersama Tahun 2025 Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).
Baca Juga:
Pesan Presiden Prabowo Saat Hadiri Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK
Dan dalam perayaan itu PWKI memberi anugerah “TERIMAKASIHKU KEPADAMU“ kepada 7 organisasi kepemudaan lintas agama tersebut. Mereka dianggap telah memulai perjalanan untuk membangun perdamaian. Dan menurut Rm Aloys, apa yang dilakukan PWKI, meski sederhana, memberi dampak yang luar biasa. Dan itu terlihat dari pemberitaan yang muncul.
“Oleh karena itu, saya menghubungi Mas Putut untuk bisa kenalan secara intens dengan para ketum organisasi pemuda lintas agama itu,“ ujar Rm Aloys.
Mas Putut yang dimaksud adalah AM Putut Prabantoro, pendiri dan penasihat PWKI – komunitas wartawan Katolik di Indonesia.