WahanaNews.co | Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Konsumen Jakarta melakukan uji ulang terhadap 133 obat sirup yang dinyatakan aman beredar.
Direktur Eksekutif LBH Jakarta Zentoni juga mengatakan agar uji tersebut diumumkan dan bukan hasil uji mandiri dari produsen.
Baca Juga:
Kemenkes Laporkan Kematian Ginjal Akut di RI Tembus 200 Orang
"Kami harap BPOM tidak lalai lagi ke depannya setelah ada somasi dari Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) dan memperhatikan kepentingan konsumen pengguna obat secara menyeluruh," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Oktober 2022.
Dia menilai pengumuman 133 obat sirup yang aman dari propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, gliserin atau gliserol, ditengarai hanya berdasarkan registrasi obat dan bukan pengujian. Zentoni menilai jika itu benar maka suatu bentuk kelalain dari BPOM dalam melakukan pengawasan yang saat ini berujung pada terancamnya kesehatan ginjal anak-anak.
"Dalam ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sangat jelas disebutkan bahwa konsumen memiliki hak, diantaranya hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa,” tuturnya.
Baca Juga:
Tanggapi Penggugat BPOM ke PTUN, Penny: Mereka Tidak Paham
Maka dari itu, LBH Konsumen Jakarta mendukung Komunitas Konsumen Indonesia yang memberi somasi kepada BPOM kemarin. Alasannya adalah jika permintaan itu tidak dilakukan maka dianggap tidak membawa keadilan bagi konsumen.
Sebelumnya, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan ada 133 obat yang tidak menggunakan empat pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol. Itu adalah hasil penelusuran yang dilakukan sejak awal persoalan gagal ginjal akut pada anak muncul.
“Ini penelusuran yang kami lakukan dari mulai awal, ada 133 sirup obat terdaftar di Badan POM tidak menggunakan empat pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai ada,” ujar dia di Kantor BPOM, Jakarta Pusat pada Ahad, 23 Oktober 2022.
Kemarin, BPOM mengumumkan lagi 65 obat sirup yang aman dikonsumsi karena tidak mengandung bahan pelarut yang memicu gagal ginjal akut pada anak. Dari penambahan itu, sekarang sudah ada 198 obat yang dinyatakan layak konsumsi.
“Diperoleh data tambahan 65 obat sirup yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin atau gliserol, sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai,” kata Penny dalam konferensi pers, Kamis, 27 Oktober 2022. [tum]