"Indika Energy menjadi
perusahaan Indonesia pertama yang berhasil menaruh peta di World Economic Forum sebagai The
Global Growth Company pada 2010. Kami sangat bangga tentunya, sebab
kebanyakan yang sering meraih penghargaan adalah perusahaan China. Lalu kalau
penghargaan yang saya raih saat itu, adalah berbarengan dengan posisi saya
sebagai Presdir," ujarnya, dalam sebuah wawancara eksklusif.
Kisah berdirinya Indika
berawal dari PT Prabu Wahana, yang dibangunnya pada tahun 1994.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan, Anindya Bakrie Pimpin Kadin 2024-2029
Selang satu tahun kemudian,
Agus Lasmono, yang merupakan teman dekat Arsjad, ikut bergabung.
Di tahun 1996, nama Indika
lahir sebagai akronim dari industri multimedia dan informatika.
Jatuh bangun dalam
mempertahankan Indika tentunya pernah dialami Arsjad.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
Ia menceritakan, di tahun
2000-an, pasca-krisis ekonomi dunia, ia sempat berencana untuk mengembangkan
bisnis pembangkit listrik.
Sayangnya, hal tersebut harus
urung, karena kondisi pembiayaan yang masih sulit dilakukan di Indonesia.
"Lalu akhirnya saya dan
beberapa rekan ke China untuk cari peluang bisnis pembangkit listrik. Sampai di
sana, ternyata banyak perusahaan justru butuhnya batu bara. Akhirnya kami balik
ke Indonesia, cari perusahaan batu bara lalu tanda tangan, dan didukung penuh
China. Namun ternyata belum rezeki, akhirnya gagal," jelasnya, seraya tertawa.