WahanaNews.co | Setiap perempuan yang ingin masuk TNI wajib mengikuti
serangkaian tes kesehatan,
termasuk di dalamnya tes keperawanan.
Hal ini menjadi pertentangan di kalangan organisaasi Hak Asasi
Manusia (HAM),
sebab dianggap tak
memiliki hubungan dengan kemampuan dasar sebagai anggota militer.
Baca Juga:
Gelar Syukuran HUT Ke 62, Kowad Kodam XVIII/Kasuari Siap Mengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju
Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa pun menangkap hal tersebut.
Dirinya mengisyaratkan bakal menghapus
tes keperawanan bagi perempuan yang ingin masuk Korps Wanita TNI AD (Kowad).
Organisasi-organisasi hak asasi manusia (HAM) menyambut baik
keputusan nyata tentara Indonesia untuk mengakhiri "tes keperawanan" yang
"kasar" dan telah lama dikritik dalam perekrutan perempuan, menurut laporan The Guardian dalam artikel berjudul Indonesia Army Signals End to "Virginity Test" for Female Recruits.
Baca Juga:
HUT Kowad 2022, Kasad : Jangan Lupakan Kodrat dan Harkat Martabat Wanita
Dalam keterangan di YouTube
TNI AD, Jenderal Andika mengadakan teleconference
dengan seluruh Panglima Komando Daerah Militer di seluruh Indonesia untuk
memberikan arahan persyaratan kesehatan terkait rekrutmen prajurit Korps Wanita
Angkatan Darat, serta pengajuan persyaratan pernikahan personel Angkatan Darat.
"Jadi,
untuk kesehatan,
kita fokus tidak ada lagi pemeriksaan di luar tujuan rekrutmen, seleksinya agar
yang diterima bisa mengikuti pendidikan pertama, yang berarti hubungannya
dengan mayoritas fisik, oleh karena itu ada beberapa hal-hal yang peserta ini
harus penuhi. Tetapi ada juga hal-hal yang tidak relevan, tidak ada
hubungannya, dan itu tidak lagi dilakukan pemeriksaan," kata Andika dalam
Pengarahan KSAD kepada
para Pangdam terkait
persyaratan kesehatan
rekrutmen
Kowad pada 18 Juli 2021 lalu, dikutip dari akun YouTube
TNI AD.
"Ini yang kemudian menonjol dalam perubahan kali ini, karena memang kita harus konsekuen juga. Kita lakukan
seleksi terhadap pria harus sama dengan apa yang kita lakukan dengan wanita
dalam hal tadi, dalam hal kemampuan mereka bisa mengikuti pendidikan pertama
atau dasar militer," kata dia.