"Kemenhan itu sudah mengajukan proposal kepada presiden dan sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya, sehingga kita nanti akan menyediakan senjata seperti cara orang Jepang menyikapi negara negara lain," ucapnya.
Namun demikian, Mahfud melihat masih banyak orang yang optimistis meski persenjataan di Indonesia mengkhawatirkan. Sebab, kebanyakan menilai hal itu sudah tidak relevan.
Baca Juga:
Prabowo Pastikan 500 Komcad Baru Siap Amankan IKN
"Ada juga yang optimis, 'buat apa sih senjata-senjata gitu. Perang kayak gitu enggak akan ada, sekarang itu kan perang IT saja sebenarnya. Proxy yang banyak dikhawatirkan proxy sebenarnya bukan perang seperti itu'," ucap dia.
Meski demikian, kata Mahfud, pemerintah tetap menilai penting kekuatan persenjataan di Indonesia. Proposal yang diberikan kepada presiden pun sudah memuat proyeksi persenjataan sampai 25 tahun mendatang.
"Tapi pemerintah katakan ini harus, persenjataan, keahlian kita harus disiapkan. Itu sudah diproyeksikan sekarang 2022, Pak Prabowo sudah menghitung 25 tahun ke depan," kata dia.
Baca Juga:
2 Unit Kapal Selam Prancis Resmi Dibeli RI, Produksinya di Surabaya
"Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan," imbuhnya.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.