Menurutnya, pejabat yang memimpin penanganan Covid-19 bisa dari siapa saja, yang jelas dapat mengurus manajemennya.
Namun, ia menilai, militer baik dalam kepemimpinanannya karena telah memiliki pesawat, alat logistik lebih baik, dan itu yang memungkinkan mereka bisa bergerak cepat.
Baca Juga:
Dokter Ungkap Pengaruh Polusi Udara Terhadap Kesehatan Mata dan Telinga
Ia mengatakan, pihak medis menangani kebutuhan kesehatan.
Artinya, para dokter dan tenaga medislah yang menangani penyakit dan pasiennya.
"Jadi, kalau dokter juga yang menjadi Ketua Penanganan Covid-19, maka bisa tak fokus. Padahal, dokter harus memikirkan kondisi pasien, hingga memberikan rekomendasi," katanya.
Baca Juga:
Polusi Udara Jakarta Terus Memburuk, IDI Beri Saran Ini
Ia menambahkan, di dalam tubuh militer juga ada dokter yang nantinya ikut membantu pemerintah dalam menjembatani penanganan Covid-19.
Jadi, ia melanjutkan, semua pihak harus bekerja sama di saat pandemi seperti sekarang.
"Yang penting saat kondisi pandemi adalah kerjasama, tidak saling menyalahkan. Ayo dibantu, jangan memikirkan siapa yang berkuasa, mari bergandengan tangan untuk menangani pandemi," katanya, sembari menambahkan bahwa kerjasama inilah yang membuahkan keberhasilan dalam penanganan virus ini.