Ia mengatakan komisi rasuah akan kembali mengirimkan panggilan pemeriksaan terhadap Enembe dan berharap gubernur dua periode Papua itu memenuhinya.
"Kami berharap tersangka bersikap kooperatif," ujar Ali, tanpa merinci kapan surat pemanggilan dikirim.
Baca Juga:
Demokrat Tunggu Momentum Sidang Kabinet Perdana AHY dengan Moeldoko
Terkait alasan sakit, ia meminta Enembe terlebih dahulu hadir ke Jakarta dan menjalani pemeriksaan medis yang akan dilakukan bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Jika dokter pribadi tersangka ikut, silakan. Kami akan obyektif, melibatkan dokter independen dari IDI," kata Ali lagi.
Kubu Enembe: “ada unsur politis”
Baca Juga:
Moeldoko: Isu Mundurnya 15 Menteri Kabinet Indonesia Maju Hanya Kabar Burung
Dalam sejumlah kesempatan, kubu Enembe berulang kali menuding kasusnya mengandung unsur politis, bahkan melibatkan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Pengacara Roy Rening pada Selasa di Kompas TV, misalnya, merujuk pertemuan 2017 antara Enembe dan Budi. Kala itu, Enembe yang hendak maju dalam pilkada Papua diminta Budi untuk berpasangan dengan jenderal polisi asal Papua, Paulus Waterpauw.
Rayuan serupa disampaikan Tito setelah Wakil Gubernur Klemen Tinal meninggal dunia pada 2021. Di sela-sela kunjungan ke Papua, Tito meminta Enembe menerima Paulus, terang Roy.