Wakil Ketua Umum PBNU Prof Moh Mukri menjelaskan bahwa salah satu keputusan utama rapat adalah melakukan reposisi jabatan Katib Aam.
"Di antara hasil yang disepakati adalah adanya reposisi Katib Aam. Jadi, Katib Aam PBNU sejak hari ini, yang ditetapkan melalui rapat gabungan, adalah Prof Dr H Mohammad Nuh,” ujar Prof Moh Mukri yang kini menjabat Waketum PBNU.
Baca Juga:
Forum Kiai Sepuh NU Sebut Gus Yahya Terlibat Pelanggaran Serius dan Berat
Menurut Prof Mukri, rotasi kepengurusan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi, khususnya setelah rapat pleno PBNU sebelumnya menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Pejabat Ketua Umum PBNU.
Ia menambahkan, reposisi tidak hanya dilakukan pada posisi Katib Aam, tetapi juga mencakup sejumlah jabatan pengurus lainnya.
“Namun, detail reposisi tersebut akan diserahkan kepada tim yang diketuai langsung oleh Rais Aam dan Pejabat Ketua Umum PBNU,” katanya. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa rapat juga memutuskan pembentukan panitia pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) PBNU.
Baca Juga:
Buntut 'Pencopotan' Ketum PBNU Gus Yahya, Kedua Kubu Saling Bantah
Selain Munas, PBNU juga akan menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama versi kalender Masehi.
Dalam forum Munas mendatang, salah satu agenda utama yang akan dibahas adalah persiapan pelaksanaan Muktamar NU sebagai forum tertinggi organisasi.
“Terkait tempat dan waktu pelaksanaan memang belum ditentukan. Namun, fokus kita adalah menyiapkan muktamar yang akan datang,” ujarnya.