EW, yang bersenjatakan kapak, bersama anaknya DW kemudian memutuskan melakukan eksekusi pada malam hari. Saat itu, Zainudin, Siti Romlah, dan Zahra sedang tertidur.
Awalnya, EW menghabisi Wawan dengan cara dipukul dengan kapak sebanyak dua kali dari belakang di dapur rumah.
Baca Juga:
AKP Japri Binsar H Simamora Terima Penghargaan
Zainudin dan Siti Romlah terbangun. Tersangka EW memukul kepala Zainudin dengan kapak dua kali. Siti Romlah lari ke dapur. EW lantas membunuhnya dengan tiga hantaman kapak.
Pada saat itu, Zahra terdengar menangis di dalam kamar. EW masuk ke dalam kamar, mematikan lampu, untuk kemudian membekap mulut korban dan mencekik lehernya selama lima menit hingga korban tidak bergerak atau bernafas lagi.
Teddy mengungkapkan, saat rekonstruksi, tersangka EW sempat memperagakan mencium Zahra yang merupakan keponakannya itu sebelum membuangnya ke dalam septic tank.
Baca Juga:
Polisi NTB Dibunuh di Kolam Renang, 2 Perwira Ditetapkan Tersangka
"Jadi sebelum melemparkan korban Zahra ke dalam septic tank, tersangka EW ini sempat mencium korban dulu," kata dia.
Urutan korban yang dibuang ke dalam septic tank yakni Wawan Wahyudin, lalu Zainudin, Siti Romlah, dan terakhir Zahra.
"Keempat korban, dibuang secara bergantian ke dalam septic tank dan setelah itu lubang septic tank dicor dengan semen oleh tersangka EW," pungkasnya.