WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an menilai pernyataan Prabowo Subianto yang disampaikan kepada publik di saat menghadiri acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU), menjadi sinyal akan dilakukan kocok ulang kabinet dalam waktu dekat.
Dalam periode 100 hari kerja pertama, ia mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran seharusnya sudah memiliki penilaian terhadap kinerja dari masing-masing menteri.
Baca Juga:
Gerindra Bocorkan Ada Menteri yang Tak Seirama, Prabowo Siapkan Langkah Tegas
Mulai dari penilaian internal maupun eksternal dari lembaga survei ataupun respon masyarakat sendiri.
"Apa yang disampaikan Presiden kemarin itu bukan hanya gertak sambal tapi sebuah warning, bahwa dalam waktu dekat apakah itu sebelum atau pasca lebaran akan melakukan reshuffle," ujarnya dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (7/2/2025).
Ali menilai, seharusnya saat ini Prabowo sudah memiliki daftar nama Menteri di kabinetnya yang tidak menunjukkan kinerja maksimal sebagai pembantu Presiden.
Baca Juga:
Sinyal Reshuffle Prabowo: Menteri Tak Bekerja untuk Rakyat Akan Disingkirkan
Khususnya, kata dia, mereka-mereka yang justru membuat gaduh publik di awal masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Apakah para pembantu presiden itu bekerja sesuai dengan visi Presiden, mana menteri yang hanya terkesan kerja tapi tidak konkret atau menteri yang justru membuat gaduh tapi tidak punya kontribusi," paparnya.
Ali tidak merinci secara gamblang siapa saja menteri yang seharusnya masuk dalam daftar hitam reshuffle Prabowo. Hanya saja, menurutnya ada tiga bidang yang seharusnya menjadi fokus evaluasi dari Prabowo.