“Selama dua tahun program ini berjalan, Kartu Prakerja telah sukses dijalankan dengan baik. Tentunya dengan kesuksesannya, harapan yang sangat tinggi juga diemban untuk keberlanjutan ke depannya,” ujar Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede.
Kartu Prakerja terbukti memberikan dampak positif bagi penerima manfaat program dan dinilai mampu mentransformasi postur pasar kerja di Indonesia.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Berbagai hasil survei evaluasi dan riset yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei eksternal maupun lembaga luar negeri sejak tahun 2020-2022, menemukan bahwa program tersebut berdampak positif dalam meningkatkan ketrampilan dan kebekerjaan penerima manfaat.
Survei dan riset membuktikan bahwa 30 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur, kini telah bekerja atau berwirausaha. Kemudian 90 persen penerima manfaat juga mengalami peningkatan kompetensi, produktivitas, daya saing, dan ketrampilan kewirausahaan.
Program yang diluncurkan sejak bulan April 2020 lalu, telah diberikan kepada 12,8 juta orang penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia yang bersifat inkusif dan menjangkau kelompok rawan dan minoritas.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
Program Kartu Prakerja hadir di 514 kabupaten/kota, dengan populasi 56 persen tinggal di desa dan 49 persen populasi gender adalah perempuan, serta sekitar 3 persen merupakan penyandang disabilitas.[mga]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.