Namun, Rusdy yang memimpin PWI Kota Depok hasil Konferwil sah periode 2024–2027, mengecam pernyataan tersebut.
Ia menegaskan bahwa SK pengangkatan dirinya ditandatangani langsung oleh HCB, Ketua Bidang Organisasi Zulmansyah Sekedang, dan Sekjen Sayid Iskandarsyah pada 16 Mei 2024.
Baca Juga:
Ribuan SPKLU Terpasang, ESDM Dorong Sertifikasi dan Pemeliharaan Berkala
Meski begitu, PWI Depok termasuk yang dibekukan dalam SK terbaru pada 14 Mei 2025, yang hanya ditandatangani oleh HCB dan Sekjen Iqbal Irsyad.
“Hendri Ch Bangun gembel!” kata Rusdy tegas, Senin (16/06/2025). Ia mengkritik keras keputusan HCB yang dianggapnya memecah belah PWI daerah, meski mereka tak terlibat dalam konflik internal PWI Pusat. Ia juga menilai tindakan HCB bertentangan dengan upaya menjaga kekompakan organisasi.
“Bukannya menjadi pemimpin yang bijak dan merangkul, HCB justru memicu konflik dan permusuhan lewat pembentukan Plt-Plt daerah. Ini sangat tidak etis,” ujar Rusdy, wartawan senior yang juga pemegang Press Card Number One (PCNO).
Baca Juga:
Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri Tembus Rp7000 Triliun pada Kuartal II 2025
Lebih lanjut, Rusdy menilai pernyataan HCB bertolak belakang.
Di satu sisi mengklaim tidak ada konflik, tapi di sisi lain menyetujui digelarnya Kongres Persatuan.
Ia menduga HCB mengalami sindrom pasca-kekuasaan atau post power syndrome, yakni kondisi psikologis yang ditandai dengan penurunan harga diri dan kesulitan menerima kenyataan.