Arsitek Revitalisasi TIM, Andra Martin, menyebutkan bahwa ruang terbuka hijau pada TIM baru lebih banyak, yakni dari sebelumnya 11 persen menjadi 27 persen.
TIM itu satu-satunya tempat yang akan menjadi oase.
Baca Juga:
Pj Gubernur DKI Minta Percepatan Pembangunan Tanggul Laut Cegah Rob Utara
"Kalau kita jalan kaki atau naik mobil di Cikini Raya itu kan satu arah, itu semuanya adalah bangunan," katanya.
Ia ingin ada jeda, yakni melalui TIM.
Akhirnya, ia berusaha membuat semuanya ini menjadi lebih hijau agar orang merasakan ada perbedaan.
Baca Juga:
Anies Baswedan: Kenaikan Tarif Sewa TIM Tak Masuk Akal, Kontroversi Muncul
Dari Jalan Cikini Raya, ruang terbuka hijau (RTH) sudah terlihat dengan adanya taman di atas atap (rooftop) Gedung Parkir yang nantinya akan menjadi ruang publik atau wadah interaksi antarseniman.
Bangunan lainnya yang tidak kalah mencolok, yakni Gedung Panjang, bangunan tertinggi di kawasan TIM yang terdiri dari 14 lantai.
Gedung yang bentuknya berundak-undak seperti terasering ini akan memuat banyak fungsi, seperti Galeri Seni, Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Wisma Seni, Ruang Komite Seni dan Kantor Pengelola TIM.