Lebih lanjut, Agung juga menjelaskan pihaknya sudah meluncurkan kawasan perkantoran bernama Core yang memiliki konsep kantor kecil seperti rumah alias small office home office (SOHO). Saat ini SOHO sedang disiapkan untuk dibangun. Kawasan ini yang akan jadi tempat bagi para perusahaan rintisan melakukan kerjanya.
"Ada bentuk kawasan properti Core, itu bagian Correctio Silicon Valley Jababeka. Itu ada fasilitas SOHO smal office home office. Ini sudah di-launching secara produk. Secara fisik memang belum ada, sedang disiapkan," jelas Agung.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Pihaknya pun sedang membesut Hackathon alias kompetisi startup untuk menarik ide-ide menarik pengembangan perusahaan rintisan yang ada di silicon valley milik Jababeka. Sudah ada 500 peserta yang sejauh mendaftarkan ide-idenya.
"Kami cari startup yang idenya bisa digunakan oleh para industri di Jababeka. 1.800 industri ini butuh solusi. Itu yang kami cari. Makanya nanti dia akan sustain sebagai perusahaan arena solusinya akan digunakan," sebut Agung.
Pemenang kompetisi Hackathon akan memiliki kesempatan untuk menempati unit-unit di Core. General Manager Corporate Marketing PT. Grahabuana Cikarang Eric Limansantoso menyatakan startup hasil Hackathon ini bakal jadi 'pemancing' perusahaan rintisan lainnya untuk masuk ke dalam Core yang jadi pusat sillicon valley di Jababeka.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
"Yang Hackathon itu akan masuk duluan nanti kita atur untuk tempati itu juga. Yang lain nanti jatuhnya kayak sewa juga. Semakin banyak startup ini maka pasarnya akan terjadi secara natural," papar Eric di kesempatan berbeda.
Menurutnya, sebelum silicon valley berkembang di Amerika Serikat, para perintis startup kebanyakan memulai usahanya lewat garasi. Namun, saat ini Jababeka menghadirkan fasilitas yang sangat cocok untuk menjadi 'garasi' baru dengan fitur yang lebih baik, bahkan dibuatkan juga eksositemnya.
"Kalau dulu kan mulai di garasi, ini kami bikinkan eksositemnya. Kenapa dulu bikin di garasi? Karena nggak ada infrastruktur dan eksositemnya. Sekarang kan trennya dia mau ngopi di situ, kerja di situ, tinggal di situ. Ini yang kami buat," papar Eric.