WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, sempat mengeluhkan ada pernyataan dirinya yang dipotong sehingga banyak memunculkan berita hoaks.
"Seperti pidato saya di UGM, 'Mahfud MD: Mendirikan Negara Seperti Nabi Haram' titik, kan salah. Orang baru baca judul, membaca potongan, lalu berkomentar tidak karuan," ujar Mahfud saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah, Kamis (21/4/2022).
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
Mahfud pun menyebutkan kalimat yang dipotong dan ‘dijahit’ tersebut menjadi salah satu dari produk maraknya budaya saling hujat.
Mahfud kemudian menjelaskan konteks dari contoh kalimat kontroversial yang dipotong dari salah satu pidatonya tersebut.
"Nabi Muhammad itu adalah nabi terakhir, tidak boleh ada nabi setelah Nabi Muhammad, maka tidak boleh ada negara yang sama persis seperti nabi. Tetapi nilai-nilai bernegaranya seperti yang diajarkan nabi itu boleh. Nah bentuk negaranya itu harus produk ijtihad, seperti Indonesia," jelas Mahfud.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
Ajak Muhammadiyah Membangun Bangsa
Menyikapi hal itu, Mahfud pun meminta Muhammadiyah yang menjabarkan ibadah itu bukan hanya ibadah ritual, ibadah mahdhah, tapi juga masuk ke ibadah sosial yang ghairu mahdhah
Ia juga menegaskan Muhammadiyah memiliki peran penting dan ikut berkontribusi bahkan sebelum negara Indonesia lahir.