Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi DKI Jakarta pada Januari hingga Desember pada 2021 sebesar Rp103,3 triliun.
Komponen yang masuk di dalamnya antara lain realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) US$3,3 Milyar atau setara dengan Rp48,6 triliun, dan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp54,7 triliun.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng dan Kanwil Kemenkumham Tingkatkan Koordinasi Demi Pemajuan P5HAM
Adapun, realisasi investasi hingga semester satu (Januari-Juni) 2022 mencapai Rp80,5 triliun. Sementara, target investasi 2022 adalah Rp124,5 triliun yang diproyeksikan dapat tercapai.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka peluang investasi dari sektor pariwisata urban. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta secara aktif menggelar aktivitas kolaboratif bersama dengan investor, komunitas dan warga di berbagai lokasi wisata urban dan ruang publik yang ada di Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Anies turut mengundang para investor untuk mengaktifkan aset-aset milik BUMN dan privat sebagai contoh adaptive reuse pasca revitalisasi. Adaptive reuse mengacu kepada upaya penggunaan kembali aset dengan menyesuaikan kondisi aset yang ada, dalam hal ini bangunan cagar budaya.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
Ekonomi Bangkit
Tentunya, Pemprov DKI Jakarta tidak hanya fokus kepada investor saja. Anies sadar bahwa masuknya investasi harus mampu menyejahterakan seluruh warga Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta pun melakukan inisiasi untuk membangkitkan ekonomi di Pulau Seribu dengan menjadikan Pulau Seribu sebagai Digital Nomad Island (DNI). Terlebih, saat ini Jakarta dan Bodetabek menjadi rumah ekosistem startup terbesar di Indonesia.