Tohom yang juga Pengamat Energi dan Lingkungan ini menilai bahwa sampah plastik erat relevansinya dengan keberlanjutan energi dan ekonomi sirkular di Indonesia.
Ia menyarankan agar pemerintah tidak hanya menindak produsen yang abai, tetapi juga memberikan insentif bagi perusahaan yang serius dalam mengembangkan kemasan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Langkah Serius Sudin LH Atasi Masalah Sampah di Jakarta Barat
"Jika pemerintah bisa memberikan subsidi atau insentif pajak bagi perusahaan yang menggunakan kemasan biodegradable atau berbasis daur ulang, maka akan ada lebih banyak produsen yang terdorong untuk berinovasi. Pendekatan ini tidak hanya mengedepankan hukuman, tetapi juga mendorong perubahan positif di sektor industri," katanya.
Tohom memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawal kebijakan pemerintah dalam penegakan regulasi pengelolaan sampah, juga mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih produk berdasarkan dampak lingkungannya.
"Kita tidak bisa lagi menoleransi perusahaan-perusahaan yang hanya mengejar keuntungan tanpa memikirkan konsekuensi lingkungan. Jika aturan ini diterapkan dengan tegas, maka kita bisa melihat perubahan besar dalam beberapa tahun ke depan," pungkas Tohom.
Baca Juga:
Masifkan Pilah Sampah, Wali Kota Bekasi Ajak Pelaku Usaha Berkontribusi
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.