"Selain itu, juga untuk kemudahan operasional. Jadi integrasi ini untuk memudahkan jaringan jalan tol
yang terkoneksi dengan Tol Jakarta-Cikampek selanjutnya," imbuh Subakti.
Terdapat beberapa konsekuensi dari penetapan integrasi tarif ini
pada empat klaster Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Baca Juga:
Ruas Tol Binjai-Langsa Resmi Bertarif, Waktu Tempuh Dipangkas Drastis
Menurut Subakti, pertama, dengan integrasi ini, pengguna jalan
akan menikmati kelancaran karena kondisi empat klaster Jalan Tol
Jakarta-Cikampek eksisting dirancang dengan jarak pendek.
Namun, hal ini akan menimbulkan dampak kedua, yakni penyesuaian
besaran tarif, sehingga terjadi saling subsidi.
"Kenaikan tarif untuk klaster jarak pendek tujuannya untuk
mengembalikan investasi dan Jasa Marga mengharapkan dengan kelancaran ini akan
menambah volume kendaraan yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek per
harinya," tutur Subakti.
Baca Juga:
Polda Jateng Perpanjang One Way dari Tol Kalikangkung hingga Tol Tingkir Salatiga
Hal ini diamini Danang bahwa konsep integrasi tarif dan
kehadiran Tol Layang Jakarta-Cikampek adalah capacity expansion.
"Jadi hasil simulasi kami bahwa tol ini akan meningkatkan
kinerja lalu lintas baik dari kecepatan dan kepadatan. Dan ini akan menyediakan
opsi uninterupted travel experience
bagi pengguna Tol Layang Jakarta-Cikampek," tuntas Danang.
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek dirancang 36,4 kilometer, dan
terdiri dari sembilan seksi. Seksi I Cikunir-bekasi Barat, Seksi II Bekasi
Barat-Bekasi Timur, Seksi III Bekasi Timur-Tambun, Seksi IV Tambun-Cibitung,
dan Seksi V Cibitung-Cikarang Utama.