Aksi rebutan ini bahkan sampai melibatkan jebakan cinta untuk membungkam Soekarno dan mengancamnya.
Sayangnya, kedua negara di bawah agen mata-mata mereka tidak ada yang berhasil.
Baca Juga:
Peringati Bulan Bung Karno, Kader PDI-Perjuangan Jalan Sehat Bareng Tri Adhianto & Ono Surono
Melansir medium.com, di tahun 1955, CIA tengah kebingungan untuk menggulingkan Soekarno, setelah upaya dengan jor-joran dana jutaan Dolar untuk mencurangi pemilu Indonesia tahun 1955 gagal total.
CIA kemudian merencanakan operasi paramiliter skala besar, tapi rencana itu ditunda karena dianggap bisa menjadi senjata makan tuan.
Saat itulah ada laporan muncul jika Soekarno terlibat hubungan gelap dengan pramugari, yang bisa jadi merupakan mata-mata KGB.
Baca Juga:
Bupati Karo Tinjau Proyek Pelebaran Jalan, Usulkan Pemugaran Akses ke Rumah Pengasingan Bung Karno
CIA langsung berupaya mengeksploitasi hubungan cinta terlarang Soekarno tersebut untuk mencoreng namanya.
Awalnya CIA bergantung pada penyebaran gosip dan mendorong laporan hubungan gelap itu ke mana saja.
"Idenya adalah Soekarno digambarkan seorang playboy yang justru menjebak dirinya sendiri dalam pesona agen wanita Soviet," tulis William Blum di bukunya Killing Hope: U.S. Military and CIA Interventions Since World War II.