WahanaNews.co | Sosok Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, dikenal sebagai seorang pecinta wanita.
Namun, siapa sangka, umpan wanita cantik pihak intelijen asing ternyata tak mampu menaklukkannya.
Baca Juga:
Peringati Bulan Bung Karno, Kader PDI-Perjuangan Jalan Sehat Bareng Tri Adhianto & Ono Surono
Bagaimana kisahnya?
Sebagai pemimpin negara besar yang tak berkiblat ke barat ataupun ke timur alias non blok, Bung Karno mau tak mau menjadi magnet tersendiri bagi dua negara besar yang saat itu mendominasi dunia, yaitu AS dan Uni Soviet.
Puncaknya adalah pada Perang Dingin di mana sejarah mencatat Soekarno mulai “dibribik” dan dipepet oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.
Baca Juga:
Bupati Karo Tinjau Proyek Pelebaran Jalan, Usulkan Pemugaran Akses ke Rumah Pengasingan Bung Karno
Indonesia memang saat itu dianggap akan memerankan hal penting di Perang Dingin, dan mata dua negara adidaya itu menyorot kepulauan negeri ini tanpa lelah karena negaranya padat, penting secara strategi dan pada saat itu menjadi rumah dari partai komunis terbesar di luar Uni Soviet.
Soekarno sendiri bukanlah seorang komunis, tapi banyak memiliki rekan komunis dan ia setuju beberapa kecenderungan ideologi tersebut, tapi di balik kebijakan bebas aktif, ia tetap bisa bercengkerama dengan baik dengan para pemimpin Blok Barat.
Itulah sebabnya Moskow dan Washington layaknya berebut Indonesia selama puluhan tahun.