Google Ads inilah--memiliki sub-layanan bernama Adsense dan Admob--yang menjadi sumber utama pelbagai perusahaan internet di seluruh dunia memperoleh pendapatan. Menjadi pihak ketiga (penengah) antara pemilik situs web/aplikasi dengan pengiklan menjadi sebab utama Alexa ditinggalkan.
Baca Juga:
Panjangnya Hampir 8 Meter, Ular Terbesar di Dunia Muncul di Hutan Amazon
Ketika Situs Web Memuja Adsense
Menggempur segala lini internet, Google (melalui Search, Analytic, Adsense, dan lainnya) tak hanya berhasil menyingkirkan Alexa, tetapi juga memaksa pelbagai situs web/layanan internet (seperti media online) menurunkan kualitas kontan yang dibuat.
Mengapa? Untuk memperoleh iklan melalui Adsense, Google menjadikan kuantitas lalu lintas internet sebagai tolok ukur cuan yang akan diberikan.
Baca Juga:
Jeff Bezos Jual 12 Juta Saham Amazon Senilai Rp31,22 Triliun
Dan kuantitas lalu lintas yang deras dihasilkan oleh konten-konten clickbait.
Belantara internet menyuguhkan segala informasi, termasuk berita-berita dengan judul yang biasa-biasa saja sampai terhitung bombastis. Judul bombastis kerap bisa membuat dahi mengernyit, tapi tak jarang "sukses" membawa pembaca hanyut untuk mengklik. Inilah arti sederhana dari clickbait.
Ankesh Anand dari Indian Institute of Technology dalam "We used Neural Networks to Detect Clickbaits: You won’t believe what happened Next!" mendefinisikan clickbait sebagai istilah untuk judul berita yang dibuat untuk menggoda pembaca, biasanya menggunakan bahasa provokatif nan menarik perhatian. Fenomena clickbait mencuat dalam dunia digital khususnya media online hanya untuk satu tujuan: mendulang apa yang disebut sebagai page view atau jumlah klik yang masuk.