Hidup Pemuda Indonesia!
Hidup Persatuan Bangsa!
Baca Juga:
Mabes Polri Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Merdeka dari kolonialisme gaya baru dan KKN!
Pada hari ini, Minggu, 20 Oktober 2025, delapan hari menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, saya menulis dan mempersembahkan artikel ini untuk menyambut 28 Oktober 2025. Sudah sepantasnya para pemuda di seluruh penjuru negeri—di kota, desa, hingga kampung-kampung—bergembira, menyambut, dan merayakan hari bersejarah ini.
Sumpah Pemuda, yang pertama kali diikrarkan pada 28 Oktober 1928, merupakan momentum historis lahirnya kesadaran kolektif bangsa. Saat itu, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang menyatakan tekad: bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu—Indonesia. Semangat persatuan inilah yang kelak menjadi fondasi lahirnya Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga:
Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke-96, Danrem 182/JO Bacakan Amanat Menpora
Hampir satu abad berlalu, sebuah pertanyaan mendasar layak diajukan: benarkah cita-cita persatuan itu telah menghadirkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia?
Pertanyaan ini patut menjadi renungan mendalam bagi kita semua, sebagai bangsa yang diwarisi semangat Sumpah Pemuda.
Indonesia adalah negeri yang dikaruniai kekayaan alam luar biasa—hutan tropis, tambang nikel dan emas, batu bara, minyak bumi, gas, serta lautan perikanan yang melimpah. Secara teori, kekayaan ini seharusnya menjadi fondasi kemakmuran nasional.