Padahal mereka dipersatukan oleh kesamaan agama dan bahasa, yang sejatinya mampu merajut kebersamaan, persaudaraan, dan perdamaian.
Dalam konteks tersebut, Pancasila bisa hadir sebagai oase di tengah gersangnya nilai-nilai yang mampu menginspirasi perdamaian dunia.
Baca Juga:
Diplomasi Krisis Timur Tengah: Upaya Pemerintah Indonesia untuk Perekonomian Stabil
Diplomasi ala Bung Karno yang menawarkan gagasan besar perihal pentingnya Pancasila sebagai laku kehidupan global harus dihidupkan kembali.
Langkah tersebut penting untuk dihidupkan kembali, sehingga kita semua sebagai warga bangsa mempunyai kepercayaan diri untuk menjadikan Pancasila sebagai penuntun kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kita selama ini mudah tertarik, bahkan terkecoh dengan ideologi-ideologi transnasional yang sebenarnya di tanah kelahirannya sendiri sudah tidak relevan lagi, alias ditinggalkan.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo: Kemerdekaan Palestina Kita Dukung Terus Menerus
Negara-negara di kawasan Timur-Tengah dan Afrika Utara sudah memilih jalan moderasi sebagai alternatif untuk merespons tuntutan dan tuntunan zaman.
Lahirnya generasi baru yang membawa harapan baru telah menjadikan mereka harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan baru, khususnya kaum milenial.
Kita sejatinya menjadikan pemandangan tersebut sebagai kesempatan emas untuk mengenalkan kembali Pancasila sebagai solusi untuk membangun peradaban dunia yang adil, damai, dan makmur.