Mutakhir, beberapa tahun belakangan ini, kecerdasan buatan ‘artificial intelligence’ (AI) telah berkembang pesat dan berdampak besar pada banyak aspek kehidupan. AI dapat didefinisikan sebagai kemampuan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Dalam bidang pendidikan, AI dapat membantu banyak hal, seperti meningkatkan proses pembelajaran dan menyesuaikan pengalaman belajar. Dampak AI pada pendidikan akan dibahas dalam tulisan ini.
Bidang yang memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, diantaranya, adalah pendidikan. AI dapat mengubah cara pendidikan disampaikan, dievaluasi, dan dibuat kurikulum. Personalisasi pembelajaran adalah efek utama AI pada pendidikan. Menggunakan kecerdasan buatan, pengajar dapat menyesuaikan pengalaman belajar dengan kebutuhan unik setiap siswa. Hal ini akan meningkatkan efisiensi pembelajaran dan memungkinkan siswa belajar secara lebih efisien. Selain itu, AI dapat meningkatkan aksesibilitas pendidikan. Dengan bantuan kecerdasan buatan, pendidikan jarak jauh (e-learning) dapat memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada siswa yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan fisik. Kecerdasan buatan juga dapat membantu guru dalam manajemen pembelajaran, seperti mengelola data siswa, menjadwal pelajaran, dan memberikan saran untuk meningkatkan kinerja siswa. Selain itu, AI dapat mengotomatisasi tugas administratif, memungkinkan guru untuk berkonsentrasi pada aspek penting lainnya dari proses pembelajaran.
Baca Juga:
Google Kucurkan Rp1,8 Triliun untuk Pelatihan AI di Seluruh Dunia
Sektor pendidikan, ada beberapa jenis kecerdasan buatan yang digunakan. Machine learning merupakan teknik, dimana sistem komputer dapat secara otomatis belajar dari pengalaman dan data untuk meningkatkan kinerjanya. Deep learning adalah cabang dari machine learning dan menggunakan jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan untuk memahami dan menganalisis data yang kompleks. Dan, pemrosesan bahasa alami adalah kemampuan komputer untuk memahami, memproses, dan menghasilkan bahasa manusia. Adapun beberapa jenis AI yang digunakan adalah: ChatGPT, Copy.ai, Luminar AI, Oracle, Dall-e, Lalal-ai, dan Outmatch.
Metode AI dalam pendidikan juga dapat membantu menemukan dan menghentikan plagiat. AI meningkatkan integritas akademik dalam dunia pendidikan dengan memeriksa apakah karya siswa mirip dengan sumber online lainnya. Kecerdasan buatan dapat membantu dalam pengembangan kurikulum dengan membuat kurikulum yang lebih relevan dan responsif terhadap zaman. Data yang dibuat oleh AI dapat digunakan untuk menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi persyaratan dan keinginan masa depan.
Selain memiliki potensi positif yang luar biasa, kecerdasan buatan juga menghadirkan tantangan saat diterapkan. Berbagai resiko/konsekuensi bisa saja hadir dalam pemanfaatan AI di dunia pendidikan. Pendidikan dapat menjadi lebih efektif, efisien, interaktif jika pengelolaannya tepat. Untuk memaksimalkan pemanfaatan AI untuk pendidikan, perlu diperhatikan berbagai hal agar tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari.
Baca Juga:
Iklan Aplikasi AI di Facebook Merebak, Waspada Akun Bisa Dicuri
Dampak Positif AI bagi Perguruan Tinggi
1. Peningkatan Efisiensi Administrasi
AI dapat membantu dalam pengelolaan administrasi perguruan tinggi seperti pengaturan jadwal, administrasi keuangan, dan manajemen data mahasiswa. Hal ini mengurangi beban kerja administratif dan memungkinkan staf fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.