Mendengarkan teriakan dari istri Kadiv Propam, Bharada E menghampiri Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat dari atas tangga yang jaraknya kurang lebih 10 meter dan direspon tembakan dari Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat sehingga terjadinya balasan tembakan dari Bharada E kepada Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.
Analoginya saya, apakah saat Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat melakukan penembakan didalam rumah terhadap Bharada E dengan jarak yang tidak begitu jauh, tidak mengenai tubuh Bharada E kemudian Bharada E menghindar dan membalas tembakan (seperti film matrix) sehingga peluru senjata Bharada E mendarat dengan cepat dibeberapa bagian tubuh Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat hingga mengakibatkan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat meninggal dunia?
Baca Juga:
Polda Sulteng Siagakan Satgas OMPT 2024 Amankan Debat Pilgub
Logikanya, disaat Brigpol mencoba kabur dari kamar Istri Kadiv Propam Polri, apakah istri Kadiv Propam Polri tidak buru-buru keluar untuk mencoba mengejar Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat?
Saat penembakan tersebut, istri Kadiv Propam apakah masih didalam kamar? Karena saat kejadian tersebut, posisi Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat masih berada didepan kamar.
Dan yang paling krusial, apakah sudah dilakukan otopsi oleh pihak kepolisian sehingga dapat disimpulkan bahwa luka sayatan tersebut diakibatkan hasil gesekan proyektil yang dilakukan oleh Bharada E kepada Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.
Baca Juga:
Sukses Saat Pandemi, Jokowi Anugerahi 7 Instansi Polri Tanda Jasa Nugraha Sakanti
Karena umumnya, bila ada niatan kejahatan yang akan dilakukan. Tentu Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat akan memastikan kondisi aman terkendali atau setidak-tidaknya menutup pintu.
Apakah ujuk-ujuk disaat istri Kadiv Propam Polri itu berteriak langsung sampai ketelinga Bharada E yang saat itu berada dilantai atas?
Tak berhenti disitu, masih terdapat yang jadi pertanyaan lagi kalau kita cermati.