WahanaNews.co | Ketua DPR RI, Puan
Maharani, meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi (Kemendikbud-Ristek) di bawah kepemimpinan Nadiem
Makarim mencermati
angka putus sekolah akibat pandemi Covid-19.
Selain
itu, efektivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi juga dinilai
mengharuskan pemerintah membenahi infrastruktur agar pembelajaran di seluruh
daerah bisa merata.
Baca Juga:
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Tegaskan Ibu Kota Negara Masih Jakarta
Hal itu
dikatakan Puan Maharani dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional
2021.
Puan
berharap, Kemendikbud Ristek mencari penyebab mengapa anak bisa putus sekolah
pada masa pandemi.
"Apakah
karena terkendala pembelajaran jarak jauh (infrastruktur), atau anak berhenti
sekolah karena persoalan ekonomi keluarga akibat pandemi," kata Puan, dalam
keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Minggu (2/5/2021).
Baca Juga:
Cerita di Depan DPR Tangis Ibu Korban Bully PPDS Undip Pecah
Peringatan
Hari Pendidikan Nasional tahun 2021 yang mengusung tema Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar, menurut Puan,
merupakan momentum tepat untuk memetakan persoalan dan menghadirkan solusinya.
Selain
itu, mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan pembelajaran jarak jauh
masih mungkin diterapkan di sekolah-sekolah, Puan juga meminta Kemendikbud
Ristek melakukan pembenahan insfrastruktur kegiatan belajar mengajar.
Puan
menegaskan, pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh adalah syarat
mutlak yang harus dipenuhi pemerintah.
"Agar
merata dan tidak terjadi kesenjangan infrastrukur PPJ atau online antar daerah
dan wilayah," ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Selain
kesiapan dan pemerataan infrastruktur pembelajaran jarak jauh, Puan juga
meminta Kemendikbud Ristek menguji efektivitas serta kualitas tenaga pendidik,
peserta didik, dan materi pembelajarannya.
Menurut
Puan, hal itu harus dilakukan untuk mencegah semakin lebarnya kesenjangan
pendidikan, terutama pada masa pembelajaran jarak jauh yang mensyaratkan
infrastruktur digital, akses internet, serta perangkat pendukung lainnya.
"Perlu
menguji efektivitas belajar online selama ini. Bila tidak ada tindakan maka
kesenjangan pendidikan bisa semakin lebar," ujar Puan.
"Karena
pendidikan adalah hak, kebutuhan dasar, dan harus mampu mewujudkan national and character building,"
kata dia. [dhn]