"Untuk
itu kami merasa penting bahwa SKB 3 Menteri ini diterbitkan, agar mendorong
kita semua untuk selalu mencari titik persamaan di antara perbedaan yang
dimiliki," ungkapnya.
Tentu,
bilang dia, bukan dengan cara memaksakan supaya seragam.
Baca Juga:
Paus Benediktus Meninggal Dunia, Menag: Dia Sosok yang Jembatani Perbedaan
Namun,
bagaimana masing-masing umat beragama memahami ajaran agamanya secara
substantif.
"Bukan
hanya sekedar simbolik, memaksakan atribut keagamaan tertentu kepada yang
berbeda, itu sebagian dari pemahaman yang hanya simbolik," terangnya.
Baca Juga:
Beri Sambutan Natal, Yaqut Bahas Pemimpin yang Hargai Keragaman
Toleransi
Beragama
Pelaksanaan
SKB 3 Menteri ini juga memiliki ujung agar masyarakat Indonesia saling
toleransi.
"Toleransi
menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan,
mengekspresikan keyakinan dan menyampaikan pendapat, menghargai kesetaraan dan
mau bekerjasama," tutur dia.