Penipu biasanya akan mengirimi kamu tautan dan mencoba meyakinkanmu untuk mengkliknya.
Penipu mungkin menyamarkan tautan phishing tersebut dengan beberapa cara, seperti: Tautan ke produk. Tautan pendaftaran akun. Tautan pembayaran. Begitu kamu meng-klik tautan tersebut, kamu telah menjadi korban phishing.
Baca Juga:
Pesta Seks Tukar Pasangan di Kota Batu, Tiap Peserta Bayar Rp825 Ribu
3. Penipuan yang menyamar sebagai orang lain
Telegram merupakan media yang banyak digunakan penipu untuk melancarkan aksi jahatnya.
Mereka mungkin akan berpura-pura menjadi teman dan menyatakan bahwa mereka sedang dalam masalah.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Penipu Telegram juga dapat menyamar sebagai pemerintah, perusahaan, penegak hukum, dan badan terkemuka lainnya. Setelah memulai percakapan, biasanya penipu akan meminta kamu untuk mengirimi uang.
4. Bot Telegram
Telegram mengizinkan pihak ketiga membuat bot, dan Telegram tidak memelihara bot yang bukan miliknya.