"Sepanjang itu untuk kepentingan negara ataunational interest,
kita harus berpikir lebih panjang. Kita tidak boleh terjebak dalam pikiran
pragmatis yang nantinya akan menganggu sistem," katanya.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
Menurut Moeldoko, untuk membangun Indonesia tidak cukup di tangan satu atau
dua kelompok. Karena itu, pidato Presiden Jokowi pada penetapan hasil Pilpres
2019 di KPU pada 30 Mei 2019 lalu sudah jelas, mengajak semua pihak untuk
bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan bangsa Indonesia.
"Pak Presiden mengatakan, siapa pun ayo bergabung. Disebut secara
nyata Pak Prabowo-Sandi dan seterusnya ini sudah cukup sudah sebuahstatementyang
perlu dipahami. Nggak perlu lagi kita mendorong kanan-kiri, karena ini sebuahstatementyang
nyata dari seorang presiden, dari seorang Pak Jokowi," pungkasnya. (Whn1)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.