WahanaNews.co | Anggota DPR dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu minta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak usah berbicara lagi ke publik, jika tak membekali diri dengan data valid.
Adian menilai pernyataan AHY yang mengklaim 70-80 persen infrastruktur pada pemerintahan Presiden Joko Widodo merupakan proyek Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga Jokowi hanya kebagian gunting pita tidak tepat.
Baca Juga:
Kementerian PU Siapkan Program Perwujudan Asta Cita Melalui Quick Wins Infrastruktur
"Jadi ini menjadi masalah ketika AHY berbicara. Kalau menurut saya begini, supaya tidak ada masalah-masalah lain, AHY jangan bicara lagi deh," kata Adian dalam acara 'Political Show' yang disiarkan CNN Indonesia TV, Rabu (21/9) malam.
Adian sebelumnya telah membandingkan tiga pembangunan infrastruktur pada zaman pemerintahan SBY dan Jokowi. Ia memulai perbandingan ini dari tahap konstruksi dimulai.
Pertama, jalan tol. Adian menyebut jalan tol yang dibangun pada era SBY periode 2005 hingga 2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 kilometer.
Baca Juga:
Kementerian PU Komitmen Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Demi Kesejahteraan Rakyat
Sementara jalan tol yang dimulai konstruksinya di pemerintahan SBY dan dirampungkan pada era pemerintahan Jokowi total ada 222 kilometer, dan total panjang jalan tol yang dimulai era Jokowi tahun 2015 hingga nanti 2023 mencapai 2.290 kilometer.
Kedua, bandara. Ia mengatakan hingga akhir 2014 SBY menyelesaikan 24 bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh presiden sebelumnya. Dengan demikian, SBY menurutnya hanya meneruskan sebagian proyek bandara dan tinggal gunting pita.
Menurutnya, jumlah bandara yang mulai dikerjakan era SBY namun akhirnya diselesaikan Jokowi sebanyak tujuh bandara, yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntu Kunik, Morowali, Miangas, dan Namniwel. Sedangkan bandara yang dibangun era Jokowi sejak 2015 dan akan selesai 2023 total mencapai 31 Bandara.