WahanaNews.co, Jakarta - Kepemimpinan Firli Bahuri di KPK dianggap sebagai periode terburuk dalam sejarah lembaga tersebut sejak berdiri.
Agus Rahardjo, mantan Ketua KPK, merasa sedih melihat reputasi KPK yang sebelumnya dijaga dengan baik kini mengalami penurunan karena munculnya kasus korupsi di pimpinan KPK saat ini.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Saat Agus dan empat pimpinan KPK lainnya memimpin, mereka sangat berkomitmen untuk menjaga citra positif KPK.
Agus berpendapat bahwa permasalahan yang terjadi di KPK saat ini sebagian besar berasal dari seleksi calon pimpinan KPK pada tahap awal.
Proses seleksi tersebut menuai protes dari para aktivis anti korupsi, namun sayangnya, protes tersebut tidak mendapat respons yang memadai dari Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK).
Baca Juga:
Skandal e-KTP Memanas Lagi, Dua Tersangka Baru Muncul
Bahkan Agus mengaku juga ikut melayangkan surat terbuka ke Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan suara protes terhadap Capim KPK yang direkomendasikan Pansel merujuk kepada rekam jejak Firli di KPK.
"Deputi pengawasan internal dan pengaduan masyarakat itu mengirim surat ke Pansel, dan menantang Pansel kalau ingin bukti datang ke KPK bisa ditunjukkan. Kami dulu di KPK termasuk orang yang tidak menyetujui Pak Firli ini menjadi komisioner," ujar Agus, di program Rosi KOMPAS TV, pada Kamis (30/11/2023) malam.
Agus menambahkan saat memimpin KPK, Firli pernah diproses oleh Dewan Pengawas hingga masuk ke sidang kode etik lantaran bertemu dengan pihak yang beperkara di KPK.