"Tapi mengomandoi orang, mempolitisir, kemudian
menyebutkan ada orang mati cuma-cuma dan segala macam...."
Ngabalin menegaskan, TP3 sendiri sudah menemui Presiden
Jokowi. Sebaliknya, Jokowi juga sudah meminta TP3 untuk menyerahkan bukti-bukti
yang dimiliki kepada Komnas HAM.
Baca Juga:
Soal AHY Tak Jadi Cawapres Anies, Ngabalin: Jangan Serang Jokowi
Atas dasar itulah, Ngabalin mengategorikan ajakan massal
Neno Warisman untuk acara itu adalah aksi provokasi umat.
"Kemarin kan tim TP3 sudah menghadap presiden, ada bukti-bukti
diserahkan kepada Komnas HAM. Cara itu yang menurut saya cara provokasi, mabuk
agama. Enggak usah provokasi umat deh dengan cara-cara lama itu," katanya.
Sebelumnya, melalui akun twitternya, Ngabalin menyindir
ajakan mantan pendukung Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019, Neno Warisan, untuk
ikut Doa dan Tahlil Nasional kepada enam Laskar FPI yang mati ditembak anggota
Polri.
Baca Juga:
PLN Tunjukkan Proyek PLTS Terapung dan Upaya Transformasi Digital di Ajang AIPF 2023
Ali Ngabalin menyebut ajakan tersebut dari orang-orang yang
mabuk agama.
"Mabok lagi, mabok lagi. mabok lagi, mabok lagi. Maaaaboook
mabok lagi. Kalau sudah, mabok. Mabok lagi...mabok lagi, mabok lagi...
maaaaboook sampai mati. He he he he he #MabokAgama," tulis Ngabalin di twitter
@AliNgabalinNew.
Melalui akun Twitter, politikus Golkar itu membagikan cuitan
tersebut bersama potongan video yang menunjukkan ajakan Neno untuk mengadakan
Tahlil Nasional pada tanggal 16 Maret 2021.