WahanaNews.co, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengkritik kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dalam dua periode pemerintahannya tidak mampu menurunkan angka pengangguran.
Padahal, sambungnya, pemerintahan Jokowi telah menjadi aktor utama dalam pengesahan UU Cipta Kerja (Ciptaker) bersama DPR.
Baca Juga:
MK Putuskan Libur 1 untuk 6 Hari dalam UU CiptaKerja Bertentangan dengan UUD
Anies lantas membandingkan Jokowi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai lebih mampu menurunkan angka pengangguran meski tanpa menggunakan UU Ciptaker.
"Kita tahu bahwa ini disusun untuk menciptakan lapangan pekerjaan tapi data BPS menunjukkan bahwa di era pascaundang-undang ini, bahkan bila dibandingkan dengan statistik di era kepemimpnan Pak SBY. Di era kepemimpinan Pak SBY pengangguran itu turun 5,3 persen, di era Pak Jokowi turunnya hanya 0,73 persen," kata Anies dalam acara "Desak Anies Buruh dan Ojol" di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/01/24).
Anies menilai data tersebut menunjukkan tujuan pengesahan UU Ciptaker dalam membuka lapangan pekerjaan tidak berhasil.
Baca Juga:
Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan: Kaji Ulang Omnibus Law Jika Terpilih
"Artinya ada indikator yang menunjukkan bahwa usaha penciptaan lapangan pekerjaan itu pun tidak terjadi dengan aturan yang seperti ini," jelas dia.
Lebih lanjut, Anies mengaku tidak sepakat dengan aturan yang tidak memberikan pesangon secara penuh kepada pekerja yang terkena PHK.
Menurutnya, Pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak kelas pekerja terpenuhi dan tidak terabaikan.