Dia menganggap Ganjar bisa mengelaborasi argumen tentang visi pertahanan, keamanan, dan diplomasi ekonomi dengan cukup impresif.
Menurut Ahmad, Ganjar pun mampu mengelaborasi basis argumen secara jelas kepada lawan-lawannya ketika tampil menjelaskan tentang kematangan perencanaan dan komitmen anti-korupsi dalam eksekusi kebijakan pertahanan, penguatan infrastruktur siber nasional, dan komitmennya pada upaya revitalisasi kinerja ASEAN yang cenderung prosedural.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Karena itu, kuncinya terletak pada proporsionalitas serangan pada momentum serangan yang tepat," ucap dosen Ilmu Politik dan Internasional Universitas Paramadina itu.
Mengenai Prabowo, Ahmad menilai capres nomor urut 2 itu sempat terpancing emosinya oleh Anies. Salah satunya saat menyampaikan ketidakpantasan Anies berbicara soal etika kepemimpinan dan sejumlah kritik pertahanan.
Meski demikian, Prabowo, terlihat masih mampu mengendalikan emosinya. Hanya saja, Prabowo akhirnya kurang mengelaborasi substansi dan filosofi kebijakan pertahanan-keamanan dan strategi hubungan internasional secara memadai, karena harus menahan emosi dan serangan-serangan yang tajam.
Baca Juga:
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
"Namun Prabowo kembali mammpu menambilkan strategi bertahannya secara impresif saat dirinya menjelaskan tentang alasan turunnya indeks kinerja militer dan pertahanan serta kebijakan pertahanan sebagai produk legislasi atas persetujuan partai-partai pendukung rival-rival politiknya," kata Ahmad.
Secara keseluruhan, Ahmad Choirul Umam menyimpulkan bahwa Ganjar Pranowo cenderung tampil dengan kecerdasan, Anies Baswedan bersikap ofensif dan substansial, sementara Prabowo Subianto lebih bersifat defensif dan kurang memberikan penjelasan mendalam.
Debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan membahas tema seputar pertahanan, keamanan, politik luar negeri, geopolitik, dan geospasial.