WAHANANEWS.CO, Yalimo, - Buronan kelas kakap sekaligus pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Aske Mabel, akhirnya jatuh ke tangan aparat setelah delapan bulan dalam pelarian.
Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, bersama Satuan Brimob Polda Papua dan Polres Yalimo, berhasil menangkapnya di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Rabu (19/2/2025).
Baca Juga:
Pemkab Tangerang Benarkan Pemanggilan Pejabat Bappeda Terkait Kasus Pagar Laut
Aske Mabel, yang sebelumnya merupakan anggota Polri, membelot dan membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK 2000P beserta sejumlah amunisi saat bertugas di Polres Yalimo pada Minggu (9/6/2024).
Aksinya menambah daftar panjang kejahatan bersenjata di wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi dari warga, aparat kepolisian segera melakukan penangkapan terhadap Aske Mabel.
Baca Juga:
Pejabat Bappeda Kabupaten Tangerang Dipanggil Bareskrim Polri Terkait Kasus Pagar Laut
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Patrige Petrus Rudolf Renwarin, mengungkapkan bahwa saat diminta menunjukkan lokasi penyimpanan senjata yang dibawanya kabur, Aske Mabel mencoba melawan dan berusaha melarikan diri di dekat jurang.
"Ketika berada di sekitar jurang, Aske Mabel hendak melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri. Sesuai dengan SOP, aparat bertindak tegas dengan melumpuhkannya melalui tembakan di bagian kaki," jelas Patrige dalam konferensi pers di Mako Brimob Polda Papua, Rabu sore.
Dalam operasi tersebut, petugas berhasil mengamankan dua pucuk senjata api beserta 71 butir amunisi yang sebelumnya dicuri oleh Aske Mabel.
Kapolda menambahkan bahwa buronan ini telah melarikan diri selama delapan bulan sejak insiden di bulan Juni 2024. Selama pelariannya, Aske Mabel diduga terlibat dalam berbagai aksi teror dan kejahatan bersenjata yang menyebabkan keresahan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
"Aske Mabel bertanggung jawab atas serangkaian tindak kriminal yang menciptakan ketakutan di masyarakat Yalimo," ungkapnya.
Prosedur penegakan hukum pun telah dijalankan, sehingga seluruh senjata yang dibawa kabur berhasil diamankan.
Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, memberikan apresiasi kepada tim yang berhasil menangkap DPO yang selama ini menghantui warga Yalimo.
"Penegakan hukum terhadap Aske Mabel adalah langkah strategis untuk menekan aksi kekerasan bersenjata di Papua Pegunungan," ujarnya.
Faizal menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap jaringan kelompok ini dan memastikan keamanan masyarakat.
[Rinrin Kaltarina]