“(Batalyon) Gerak Cepat yang berprestasi ada yang dari Papua atau Papua Barat. Jangan kemudian ada unsur yang tidak terlatih, tidak pernah melakukan tugas di sini, dan itu hanya akan membuat Satgas kita tidak optimal. Ini yang saya akan evaluasi,” kata Jenderal Andika.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu tidak hanya mengevaluasi personel, tetapi memeriksa rancangan anggaran yang hendak diusulkan TNI ke PBB.
Baca Juga:
Letjen Richard Tampubolon Resmi Jabat Kasum TNI
Dia mengatakan usulan anggaran itu harus dibuat secara terperinci dan detail. Sebab, dia menemukan masih ada kebutuhan yang belum masuk dalam usulan anggaran, yaitu biaya inspeksi mesin pesawat secara berkala dan pemeliharaan KRI.
“Setiap 25 jam terbang ada periodic inspection, itu belum masuk (usulan anggaran). Jadi, maintenance (pemeliharaan) dan sparepart (suku cadang) harus ditambahkan karena itu teorinya dan mereka punya standar,” kata Jenderal Andika.
Oleh karena itu, sekali lagi dia memerintahkan jajarannya memperbaiki rencana alokasi anggaran yang nantinya diusulkan ke PBB.
Baca Juga:
Pasukan Israel Maksa Masuk Rafah, Delapan Tentara Tewas
“Makin cepat makin bagus,” tegas Jenderal TNI Andika Perkasa.
Jenderal Andika memerintahkan jajaran TNI memperbanyak prajurit wanita TNI bergabung dalam pasukan perdamaian. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.