"Konpers (konferensi pers) pertama itu kan diserang, setelah lihat video faktanya ini bolak-balik, jadi ini yang kami sayangkan. Dari awal harus tahu pasti dulu," tegas Subambang.
Subambang pun menyatakan pihak keluarga korban kecewa, karena mereka yang sebelumnya diundang untuk hadir di RDP bersama Komisi III DPR itu ternyata tak jadi dihadirkan dalam rapat.
Baca Juga:
Polisi Rapat Dengan DPR, Keluarga Pertanyakan Motor Merah yang Diklaim Ditumpangi Gamma
Pihak keluarga pun keberatan dengan tudingan bahwa korban terlibat tawuran. Selain rekam jejak di sekolah sebagai anak yang dikenal baik dan anggota Paskibra, pada hari nahas tersebut korban disebut pamit ke keluarga untuk berlatih silat rutin.
Ayah kandung Gamma, Andi Prabowo (44), mengaku pada hari Gamma ditembak polisi itu, anaknya sebelumnya pamit untuk latihan silat. Dia mengatakan Gamma memang rutin ikut latihan silat tiga kali sepekan.
"Sabtu (23/11) itu izin latihan silat. Latihannya rutin Selasa, Kamis, dan Sabtu di Kampus Widya Usada Krapyak. Baru ikut silat Agustus, pulangnya biasanya jam 22.30-23.00 WIB," kata Andi kepada awak media di Kota Semarang, Selasa lalu.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Bogor Pukul Ibu Pakai Tabung Gas 3Kg hingga Tewas
Memasuki tengah malam karena tak kunjung pulang, Andi bercerita sempat berkeliling untuk mencarinya. Andi berupaya menelepon Gamma hingga berulang kali, bahkan mendatangi lokasi tempat anaknya latihan silat.
Ternyata, anaknya telah dibawa ke rumah sakit, tewas karena tembakan anggota Satresnarkoba Aipda Robig Zaenudin, di Semarang Barat, dekat wilayah Paramount, Minggu (24/11) dini hari. Andi mengaku baru mendapatkan kabar anaknya telah tiada pada Minggu siang.
Dia pun mempertanyakan alasan pihak kepolisian tak langsung mengabari keluarga soal tewasnya Gamma.