WahanaNews.co | Benny Wenda belakangan lebih berani lagi bersuara mendukung KKB di Papua.
Bukan tanpa sebab, ternyata ada yang mendukungnya di belakang.
Baca Juga:
Komnas HAM: Presiden hingga TNI-Polri Setuju Dialog dengan OPM dan Tokoh Papua
Dikabarkan orang yang mendukung pergerakan Papua Merdeka berada di negara Vanuatu.
Bahkan salah satunya adalah pejabat pemerintahan di negara tersebut.
Negara Vanuatu memang sangat getol mendukung aksi Organisasi Papua Merdeka atau OPM.
Baca Juga:
Ingin Libas Kekuasaan Indonesia, Papua Barat Bikin Kabinet Sendiri
Di negara tersebut ada asosiasi yang diberi nama Vanuatu West Papua Independence Struggle Association (VWPISA) atau Asosiasi Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat Vanuatu.
Selain itu ada Kantor Perjuangan Papua Barat.
Chairman of VWPISA dijabat Elder Job Dalesa.
Elder Job Dalesa ini yang menyambut Benny Wenda di Bandara Internasional Port Vila Vanuatu, Senin (4/7/2022).
Presiden United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) atau Presiden Sementara Gerakan Pembebasan Papua Barat, Benny Wenda, saat ini sedang berada di Vanuatu, dilansir dari dailypost.vu.
Selain Elder Job Dalesa, Benny Wenda juga disambut pelopor perjuangan Papua Barat dan mantan Sekretaris Jenderal Provinsi SHEFA, Morris Kaloran, serta penjaga Kantor Papua Barat, Freddy Warome.
Menurut dailypost.vu, Benny Wenda bertemu dengan Komite Eksekutif VWPISA dan Dewan Pemerintah Provinsi (SPGC) SHEFA serta sejumlah pejabat di antaranya, Presiden Dewan Kepala Malvatumauri Willie Plasua dan Presiden Dewan Kepala Vaturisu Simeon Poilapa.
Benny Wenda diterima SPGC sebagai tamu penting.
Pada kesempatan itu, Benny Wenda menyerahkan bendera Papua Barat kepada Presiden Malvatumauri Willie Plasua.
Bendera Papua Barat dikibarkan bersanding dengan bendera Provinsi SHEFA.
Benny Wenda berada di Vanuatu selama dua minggu.
Kunjungan Benny Wenda di Vanuatu dalam pengawalan ketat.
Himpun Kekuatan di Luar Negeri
Sebelumnya, Benny Wenda tengah menghimpun kekuatan di luar negeri.
Petinggi OPM tersebut baru saja menggelar pertemuan dengan senator parlemen di Spanyol.
Pertemuan tersebut juga dihadiri anggota parlemen IPWP Inggris.
Dalam unggahan diteruskan di fanpage Benny Wenda, dari akun Facebook Free West Papua Campaign, terlihat rapat digelar 16 Juni 2022.
Dalam keterangannya, Free West Papua Campaign juga menyertakan sebuah video terkiat dengan rapat tersebut.
Ini adalah pertemuan pertama International Parliamentarians for West Papua (IPWP) dengan International Lawyers for West Papua (ILWP) dan The United Liberation Movement for West Papua - ULMWP sejak Covid-19 menyebar lebih dari dua tahun.
Pembicara: Benny Wenda (Presiden Sementara ULMWP – Pemerintah Sementara Papua Barat), Gorka Elejabarrieta (Senator di Parlemen Spanyol, Anggota Parlemen Internasional Papua Barat), dan Jennifer Robinson (Barrister, pendiri pengacara Internasional Papua Barat - ILWP).
Hosted: Alex Sobel MP (Anggota Parlemen Inggris, Ketua Parlemen Internasional Papua Barat - IPWP).
Sesumbar Benny Wenda Makin Mengada-ada
Sebelumnya, sesumbar pentolan KKB Papua, Benny Wenda, semakin mengada-ada.
Petinggi OPM itu mengaku telah memerdekakan Papua Barat.
Tak hanya itu, Benny Wenda juga mengaku telah memperkuat intelejennya.
Hal ini diungkapkan Benny dalam momen perayaan HUT ke-51 Proklamasi Kemerdekaan OPM pada Jumat (1/7/2022).
Pentolan KKB Papua itu menyebut pertama, membentuk Departemen Intelijen untuk memperkuat perjuangan.
Kedua, menunjuk anggota eksekutif untuk masing-masing dari tujuh badan regional.
Pernyataan Benny Wenda dipublikasikan di laman ULMWP, ulmwp.org.
Benny Wenda mengawali pernyataannya: "Hari ini kita merayakan hari jadi ke-51 Proklamasi Kemerdekaan Gerakan Papua Merdeka (OPM) di Markas Victoria pada 1 Juli 1971."
Ia menjelaskan bahwa deklarasi yang ditandatangani oleh Seth Rumkoren dan Jacob Prai yang meninggal dunia bulan lalu --merupakan penolakan langsung terhadap kolonialisme Indonesia.
"Kami, orang-orang Papua Barat, berdaulat di tanah kami sendiri, dan kami tidak mengakui pendudukan ilegal Anda atau 'Tindakan Tanpa Pilihan' 1969," demikian pesan Benny Wenda untuk pemerintah Indonesia.
Sejak saat itu, tegas Benny Wenda, kami telah berjuang untuk kemerdekaan Papua Barat.
"Melalui perang gerilya, OPM telah membantu menjaga api pembebasan tetap hidup," tandas Benny Wenda.
"Mereka adalah penjaga rumah kami, membela tanah kami dan memperjuangkan kedaulatan yang dicuri dari kami oleh Jakarta," tambahnya.
Menurutnya, hari ini adalah kesempatan bagi semua orang Papua Barat untuk merenungkan “perjuangan kami dan bersatu dengan tekad untuk menyelesaikan misi kami.”
"Apakah Anda diasingkan di luar negeri, di kamp pengungsi, anggota Tentara Papua Barat, atau dipindahkan secara internal oleh pasukan kolonial, kita semua bersatu dalam satu semangat dan bertekad untuk membebaskan Papua Barat dari penindasan Indonesia," tegasnya.
Ia menyatakan, OPM meletakkan dasar bagi perjuangan politik yang sedang diperjuangkan oleh Pemerintahan Sementara.
"Sebagaimana dinyatakan dalam konstitusi kita, Pemerintahan Sementara mengakui semua deklarasi sebagai momen vital dan bersejarah dalam perjuangan kita."
“Setelah mendeklarasikan pemerintahan sementara kami,” lanjut Benny Wenda, “kabinet kami, sayap militer kami, dan tujuh eksekutif regional kami, kami siap untuk mengambil alih urusan kami sendiri.”
"Saya juga ingin menggunakan momen ini untuk membuat dua pengumuman baru tentang Pemerintahan Sementara kita," ujarnya.
“Pertama, saya mengumumkan pembentukan departemen pemerintah baru, Departemen Intelijen.”
"Seperti departemen kami yang ada, itu akan beroperasi di lapangan di Papua Barat yang diduduki, dan memperkuat tantangan kami terhadap kolonialisme Indonesia," katanya.
“Kedua, kami telah menunjuk anggota eksekutif untuk masing-masing dari tujuh badan regional yang kami dirikan pada Desember 2021.”
“Dengan setiap langkah maju, kami membangun kapasitas dan infrastruktur kami sebagai Pemerintahan Sementara.”
“Lebih dari lima puluh tahun sejak proklamasi 1971, misi rakyat kita adalah sama. Kami menolak kehadiran Indonesia di WP, yang ilegal menurut hukum internasional," kata Benny Wenda. [gun]