WahanaNews.co | Jumlah 42 unit jet tempur Rafale Prancis yang dibeli Indonesia dari Prancis melebihi perkiraan sebelumnya, yakni 36 pesawat.
Dikutip dari Janes, Angkatan Udara Indonesia (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara alias TNI AU) akan menerima batch pertama enam pesawat tempur multirole Rafale buatan Dassault Aviation Prancis pada tahun 2026.
Baca Juga:
Antrean Panjang, Pesawat Rafale Pesanan Indonesia Baru Dikirim Tahun 2026
Pada 11 Februari 2022, juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan kepada media lokal bahwa enam Rafale Prancis pertama yang dipesan akan dikirimkan dalam waktu 56 bulan sejak penandatanganan kontrak.
Lebih lanjut, pabrikan pesawat mengatakan dalam pengumuman kontrak bahwa TNI-AU akan menerima “42 pesawat Rafale generasi terbaru”, yang menunjukkan ini akan menjadi pesawat berstandar F4.
Pada tahap ini, konfigurasi pasti dari Rafale Indonesia belum dikonfirmasi oleh pihak Dassault atau pihak berwenang Indonesia.
Baca Juga:
Diklaim Lebih Gahar dari Jet Siluman J-20 China, Prabowo Borong 42 Rafale
Jika dikonfirmasi, Indonesia akan menjadi negara pengekspor Rafale F4 kedua setelah UEA menandatangani kesepakatan untuk 80 jet tempur tersebut pada Desember 2021.
Penandatanganan kesepakatan pembelian 42 unit jet tempur Rafale Prancis oleh Indonesia menjadi sorotan banyak pihak.
Tak terkecuali media Australia, Australian Defence yang ikut menebak-nebak tipe pesawat tempur Rafale Prancis apa yang akan dibeli Indonesia.
"Pabrikan pesawat Prancis mengatakan dalam siaran persnya bahwa Indonesia akan menerima 'pesawat Rafale generasi terbaru' mulai tahun 2026, yang menunjukkan bahwa ini akan menjadi varian F4 dari Rafale," tulis Australian Defence dalam artikelnya terbitan 15 Februari 2022.
Tak hanya itu, media Australia itu juge memuji kehebatan Rafale F4 yang digadang-gadang akan jadi milik Indonesia.
“Rafale F4 akan menampilkan radar yang ditingkatkan dan tampilan yang dipasang di helm, sementara infra-red search and track (IRST) akan ditambahkan ke sistem optronik jarak jauhnya.”
"Sistem peperangan berbasis jaringan Rafale juga akan ditingkatkan dengan peningkatan bandwidth untuk transfer data dan komunikasi satelit (SATCOM)," lanjut Australian Defence.
Rafale F4 menjadi jet tempur paling tangguh dari keluarga Rafale yang dikembangkan Prancis.
“Standar F4 menandai langkah baru yang datang setelah standar F1 (khusus untuk pesawat pertama Angkatan Laut Prancis),
F2 (kemampuan udara-ke-darat dan udara-ke-udara), F3, dan F3R (keserbagunaan yang diperluas),” terang Dassault Aviation.
Rejeki nomplok bagi Indonesia jika benar-benar Rafale F4 yang dikirim Prancis.
Pasalnya, Rafale F4 memberikan penawaran baru terkait kemampuan yang dimiliki jet tempur ini.
Salah satunya yang berkaitan dengan pilotnya, dikatakan jika pengudara dari Rafale F4 akan dilengkapi dengan helm yang lebih canggih.
Hlm yang ada pada jet tempur Rafale F4 ini mampu memberikan kesadaran situasional yang lebih baik. Dengan begitu, akan menyempurnakan kemampuan pilot pengudara mengetahui citra medan perang.
Rafale F4 juga digadang-gadang memiliki sensor radar yang lebih baik dan optronics terkait sektor depan.
Tak hanya itu, Rafale juga menyediakan pengawasan, pelacakan, dan identifikasi beberapa target.
Sebagai jet tempur modern yang sarat akan teknologi canggih, Rafale F4 juga disertai dengan beragam sistem persenjataan kelas atas.
Masih dari The Eurasian Times, jet tempur Rafale F4 disebut disematkan rudal udara-ke-udara MICA-NG dan 1.000 kg AASM Air-to-Ground Modular Weapon.
The National Interest melaporkan jika Rafale F4 memiliki Radar Cross Section (RCS) sedikit di atas satu meter persegi dan disebut kecil.
RCS yang ada pada jet tempur Rafale F4 ini disebut sebanding dengan Super Hornet dan EF2000.
Kemudian Rafale F4 juga memiliki kemampuan yang sangat baik di bidang skenario pertempuran Beyond Visual Range (BVR).
Dikutip dari opex360.com jika pengembangan Rafale F4 nampaknya untuk mendedikasikan untuk pertempuran elektronik.
Meski termasuk ke dalam jet tempur golongan generasi empat setengah, Rafale F4 diduga kuat sanggup untuk imbangi kemampuan dari F-35.
Dikutip dari artikel terbitan media Prancis, Capital.fr, pesawat tempur Rafale generasi baru, dengan standar F4, akan menggantikan F3R mulai tahun 2025.
“'Standar F4 ini merupakan lompatan teknologi, lompatan industri dan lompatan strategis,” kata Menteri ABRI Florence Parly pada 2019 saat pengembangan Rafale F4 diresmikan.
Generasi baru ini menggantikan standar F1, yang masuk ke layanan di Angkatan Laut Prancis sejak tahun 2004, F2, F3 dan F3R dan harus mendapat manfaat dari berbagai perbaikan, baik ofensif maupun defensif," tulis Capital dalam artikel terbitannya tanggal 22 Februari 2022.
Setelah Indonesia mengumumkan pembelian Rafale, media Prancis itu baru membocorkan sederet kehebatan jet tempur buatan Dassault Aviation tersebut.
"Versi modern ini akan memungkinkan pilot untuk menembakkan bom yang jauh lebih besar pada koordinat GPS.
Pilot harus memasukkan koordinat GPS target, sebelum atau selama penerbangan dan akan dapat menembak dalam radius 50 kilometer.
Sistem ini tidak asing bagi Rafales tetapi akan lebih efisien karena dapat membawa bom hingga satu ton," tulis Capital. [qnt]