Kecelakaan tersebut menyebabkan kerusakan serius pada bagian belakang pesawat akibat kebakaran hebat.
Penyelidikan mengungkap bahwa lengan rotor yang patah menghantam beberapa bagian penting, termasuk sasis kipas mesin, rongga mesin, tangki bahan bakar dalam, serta saluran hidrolik dan bahan bakar sebelum akhirnya keluar dari badan pesawat bagian atas.
Baca Juga:
Spesifikasi Jet Tempur F-35 Israel Penggempur Wilayah Udara Gaza
Sementara itu, pada 8 Juni 2020, kecelakaan kedua menimpa F-35A lainnya, yang dikenal sebagai AF-211, ketika sedang mencoba mendarat di Pangkalan Udara Hill, Utah.
Insiden tersebut mengakibatkan kerusakan signifikan pada badan pesawat, meskipun bagian moncong dan ekornya masih dalam kondisi yang memungkinkan untuk digunakan kembali.
Daripada menganggap kedua pesawat itu sebagai kerugian total, tim teknisi pada tahun 2022 memutuskan untuk melakukan pendekatan inovatif.
Baca Juga:
Kecelakaan Dramatis di Texas, AS Kandangkan Jet Tempur Siluman F-35
Moncong AF-27 dipisahkan dan digabungkan dengan moncong AF-211, menciptakan satu unit pesawat baru yang dapat kembali dioperasikan.
Keputusan ini dianggap sebagai langkah berani yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga menambah jumlah pesawat yang tersedia dalam armada tempur AS.
Scott Taylor, kepala insinyur mekanik dari Lockheed Martin, menegaskan bahwa secara teoritis setiap bagian pesawat memang bisa dibongkar dan dirakit kembali, tetapi ini adalah pertama kalinya konsep tersebut benar-benar diterapkan pada jet tempur F-35.