Hady juga menegaskan bahwa lantai 22 apartemen tersebut selalu terbuka dan tidak pernah dikunci, sehingga siapa pun diperbolehkan untuk masuk dan beribadah.
"Di atas ada klenteng, dan pintu atasnya selalu terbuka, tidak dikunci. Karena itu, siapa pun yang ingin beribadah di sana bisa melakukannya," ungkapnya.
Baca Juga:
Tak Percaya Brigadir RAT Bunuh Diri, Istri Ungkap Suaminya Bertugas Kawal Pengusaha
Polisi juga menjelaskan bahwa penjaga kelenteng yang bernama Akong tidak melihat saat satu keluarga tersebut hendak melompat.
Sebabnya, lokasi bunuh diri satu keluarga tersebut bukanlah di area kelenteng, tetapi di taman.
"Karena ada dua bagian, sebelah kiri klenteng, sebelah kanan taman. Nah, posisi korban loncat itu di daerah taman sana, bukan di kelentengnya," ujar dia.
Baca Juga:
Terungkap 2 Anak dari Keluarga Bunuh Diri di Jakut Sudah Setahun Putus Sekolah
Hady juga mengungkapkan, Ahong memang melihat saat korban berinisial AEL berdoa di kelenteng.
Namun, ia tak menyangka apabila korban bersama keluarganya akan melompat ke lantai bawah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]