WahanaNews.co | Penampilan putra sulung Presiden
Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, saat melakoni debat publik jelang Pilkada
Kota Solo 2020, dianggap kurang menguasai materi untuk memberikan solusi
permasalahan yang dihadapi warga Kota Solo.
Namun
demikian, sejumlah pengamat menyebut, gaya dan ide Gibran dan pasangannya, Teguh
Prakoso, memang khas milenial.
Baca Juga:
Segini Konsumsi BBM Kebutuhan Avtur dan Pemudik di Jateng & DIY Selama Libur Lebaran
Sementara
itu, Muhammad Bobby Afif Nasution, yang tak lain adalah menantu Presiden Jokowi, tampak santai saat mengikuti debat
pilkada perdana di Kota Medan.
Bersama
pasangannya, Aulia Rachman, Bobby mengenakan kaos warna putih dipadu jaket jins
warna biru.
Berikut
ini fakta seputar debat Gibran dan Bobby:
Baca Juga:
Mengenal Kota Solo Surakarta dan Jejak Sejarah Kerajaannya
Kurang Menguasai Materi
Menurut
pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah,
Teguh Yuwono, debat perdana Gibran-Teguh belum menjawab riil permasalahan warga
Solo.
Hal
itu, menurut Teguh, dikarenakan kedua pasangan calon Wali dan Wakil Wali Kota
Solo, masih minim pengalaman.
"Kalau
dilihat dari aspek penguasaan materi, saya kira karena keduanya itu kan masih
baru dan bukan petahana. Jadi belum pernah menjadi wali kota dan wakil wali
kota. Masih minim penguasaan medan. Materi juga masih terlalu umum. Belum
menginjak pada hal-hal yang sifatnya spesifik," ujarnya, Sabtu
(7/11/2020).
Bergaya Milenial
Teguh
membandingkan gaya penampilan Gibran-Teguh dengan lawannya, pasangan nomor urut
2, Bagyo Wahono-FX Suparjo.
Teguh
menganggap, kedua pasangan memiliki gaya berbeda, layaknya langit dan
bumi.
Gibran
disebut lebih bergaya anak muda. Namun, Bagyo-Suparjo cenderung tenang dan
kalem.
"Paslon
satu mewakili dari generasi milenial, dengan pengalaman-pengalaman di sektor
bisnis. Sedangkan paslon dua adalah orang lama yang berkomunikasi dengan
cara-cara konvensional," jelas Teguh kepada wartawan.
Komentar Gibran
Terkait
penampilan perdananya, Gibran mengaku mempersilahkan warga untuk menilai.
"Masalah
memuaskan atau tidak, yang menilai biar warga," kata Gibran, saat
menggelar jumpa pers kepada wartawan seusai debat pertama di Hotel Sunan Solo,
Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020) malam.
Setelah
itu, Gibran tidak berkomentar banyak terkait hasil debat pertama pasangan
calon.
Dia
hanya menyampaikan akan kembali melanjutkan kegiatan blusukannya menyerap
aspirasi warga.
Bobby-Aulia Santai
Dalam
acara debat yang disiarkan secara live selama dua jam di YouTube serta fanspage,
Boby-Aulia tampak santai.
Para
relawan pendukung Bobby-Aulia pun terdengar meneriakkan yel "Bobby-Aulia
Menang" saat debat berlangsung.
Sikap
santai Bobby-Aulia, menurut Sekretaris Relawan Dunsanak (pendukung Bobby-Aulia),
Aswindy, menggambarkan bahwa keduanya sudah paham soal permasalahan warga Kota
Medan.
"Mengenai
pembangunan, pendidikan dan kesejahteraan sosial masyarakat sangat tepat bagi
perkembangan Medan ke depan," katanya, Sabtu (7/11/2020).
Lawan Bobby Jadi Trending di Media Sosial
Saat
acara live tersebut, warganet ternyata juga turut meramaiakannya. Di akun YouTube, pasangan Akhyar Nasution-Salman
Alfarisi (Aman) menjadi trending.
Sejumlah netizen menyampaikan komentar mendukung pasangan nomor urut satu ini.
"Memberi
pilihan itu memang berat karena bakalan menciptakan perdebatan dalam fikiran,
tapi memilih yang pasti adalah sebuah ketenangan dan kenyamanan. Medan
Aman," tulis Hurul Aini Al Azizah.
Sementara
itu, beberapa netizen memilih untuk pesan bijak agar Pilkada Medan
berlangsung damai.
"Masing-masing
paslon memberikan visi dan misi terbaik, silahkan kita memilih dengan bijak
sesuai hati kita," tulisnya.
Hal
yang sama juga disampaikan Fahrizal Rudi dalam komentarnya, "Apapun
pilihan kita, tetap jaga pertemanan, jgn pecah belah..medan harus tetap kondusif." [qnt]