"Selama ini kita tahu, di Pilpres 2014, Pilkada 2017, dan Pilpres 2019 kemarin (ada polarisasi). Apabila hal seperti itu terulang lagi di 2024, eskalasinya semakin besar, akan semakin keras dan meluas, dan sulit dikendalikan," ujar Baron.
"Jadi, kita punya niat untuk mengusung dua tokoh nasional ini, yang masing-masing punya pendukung besar, jadi mudah-mudahan bisa diterima dengan baik," lanjutnya.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Alasan kedua, menurut Baron, yakni untuk kembali melanjutkan sejumlah program strategi nasional yang belum selesai akibat Covid-19, termasuk rencana memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan.
Ketiga, Baron dan tim Jokowi-Prabowo menilai, Jokowi berhasil menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Keempat, dalam pergaulan internasional, Pak Jokowi sudah membawa kita terbang tinggi, ibaratnya pesawat kita belum mencapai ketinggian aman, tapi kita terus menanjak, sayang apabila [tidak dilanjutkan]," ujar Baron.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Baron juga menyinggung Jokowi telah membawa Indonesia menjadi Presiden G20, sebagai bentuk pengakuan internasional.
Ia kemudian memerintahkan seluruh anggota Komunitas Jokowi-Prabowo, baik itu di regional DKI Jakarta maupun di seluruh Indonesia, untuk bergerak mulai Senin mendatang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi pernah disebut tidak berminat menjabat tiga periode.