Pelantikan AHY dianggap sebagai langkah politik rekonsiliasi, mengingat Partai Demokrat yang selama sembilan tahun berada di luar pemerintahan akhirnya mendapatkan tempat di dalam kabinet.
"Sepertinya Jokowi ingin tunjukkan bahwa Jokowi tak ada persoalan dengan AHY, Demokrat, dan SBY selama ini, beda dengan PDI-P," ujar Adi.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Adi menambahkan, pelantikan AHY sebagai menteri juga dapat dipandang sebagai penghargaan dari Jokowi karena Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Apa pun judulnya, paslon nomor 2 adalah jagoan Jokowi," kata dia.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai Jokowi membutuhkan back up atau bantuan karena hubungannya yang renggang dengan PDI-P.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
Oleh karenanya, Jokowi pun dinilai menarik AHY masuk ke pemerintahannya.
"Masuknya Demokrat ke pemerintah itu sebagai back up politik bagi Jokowi karena saat ini PDI-P tak lagi dukung Jokowi, walaupun masih ada di kabinet," kata Ujang.
Menurut dia, Jokowi ke depannya juga akan berupaya mengamankan pemerintahannya hingga Oktober 2024.