WahanaNews.co, Jakarta - Menurut Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), dukungan Demokrat pada Prabowo Subianto tak memiliki dampak yang signifikan terhadap koalisi lain.
Menurutnya, hasil dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan ditentukan oleh tingginya dukungan dari masyarakat, bukan seberapa banyak dukungan yang diberikan oleh partai politik.
Baca Juga:
Zulhas Diminta Menarik Mendes Yandri dari Kabinet Merah Putih
"Karena mekanisme pemilihan presiden one man one vote. Bukan dipilih parlemen," kata Adi, mengutip Kompas, Selasa (19/9/2020).
Menurutnya, 2 kongsi politik lain, yakni PDI-P dkk dan Partai Nasdem sekarang pun terus berupaya untuk memperkuat dukungan pada masing-masing bakal calon presiden (bacapres) yang mereka usung.
Adi juga menilai, bergabungnya Demokrat ke barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) jadi pilihan mentok.
Baca Juga:
KIM Tetap Solid, Wacana Poros Baru Dinilai Belum Relevan Usai Putusan MK
"Karena sepertinya PDI-P pun tak terlampau berminat berkoalisi dengan Demokrat," kata Adi.
"Demokrat sepertinya ingin melakukan rekonsiliasi dengan Prabowo, mengingat bahwa dalam dua pemilihan presiden sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 dan 2019, Demokrat juga memberikan dukungannya kepada Prabowo," tambahnya.
Dengan kata lain, dia menyatakan bahwa Demokrat tidak memiliki alternatif lain setelah ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan bahwa partainya telah beralih fokus dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.